Selasa, 03 Desember 2013

Penghujung Tahun 2013; Hope and Certainty

Indonesia bagaikan gadis remaja yang seksi di mata dunia. Banyak bangsa yang berkepentingan dengan Indonesia dalam berbagai kebutuhannya yang berbeda-beda. Mulai dari politik, ekonomi hingga resources yang masih memerlukan ekplorasi lagi.

Namun semua bergerak dan mempunyai tujuan yang pada akhirnya mengkikis nasionalisme dan mengorbankan rakyat yang sudah sangat menderita. Coba lihat bagaiman masyarakat berjuang untuk bertahan hidup untuk memenuhi hak-hak sipilnya. Sementara perjuangan yang dilakukan belum mempunyai gambaran akan membawa hasil atau tidak. Lalu dimana negara?

Negara memang harusnya mempunyai taring kuat yang mampu membawakan buah perjuangannya untuk makan rakyatnya. Tetapi itu ternyata tidak terjadi sebagaimana tujuan negara yang ingin membawa perubahan yang lebih baik untuk rakyat. Secara empirik memang tertera dalam perjuangan mencapai kekuasaan oleh para penguasa mencapai tahta tertinggi dalam negara. Tetapi kenyataan rakyat yang menghidupi para pejabat negara dan penguasa. Coba anda lihat bagaimana pajak terus naik setiap tahun, perijinan dan retribusi terus merambah pada semua obyek pelayanan dan bahkan menghirup udara saja rakyat harus mengeluarkan koceknya.

Tahun 2014 tinggal 28 hari lagi, karena tulisan ini dibuat tepat tanggal 3 Desember 2013 pukul 20.45 WIB ditengah guyuran hujan di Polsek Pamulang 2floor. Melihat kehidupan bukan pesimis, namun tujuan hidup dari perorangan, keluarga, masyarakat hingga negara selalu mengarah pada tujuan tahta bukan kemuliaan. Ini yang tampak secara empirik dalam kesehariannya.

2014 adalah pertarungan politik rakyat Indonesia untuk menduduki kursi legislatif ditingkat DPRD II, DPRD I dan DPR RI dimulai secara terbuka. Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yhudoyono dalam pidato politiknya pada tanggal 16 Agustus 2012 di depan DPR RI dan MPR RI menyebut tahun 2013 adalah tahun politik kehidupan akan makin panas dengan persaingan antar perorangan dan antar partai.

Dan januari 2014 akan dimulai perjuangan dan kampanye terbuka bagi para peserta yang tercantum dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebagai calon anggota legislatif ditingkat II, I dan DPR RI. Dalam bahasa hukumnya disebutkan sebagai rapat umum pemilihan anggota DPRD dan DPR RI. Kenyataanya memang kehidupan semakin memanas dan persaingan semakin mengerucut diantara pada daerah pilihan  (Dapil) perang janji dan perang baliho dengan berbagai ukuran menghiasi jalan, perumahan, pertokoan dan perkampungan untuk mendapat simpati masyarakat agar pilih nantinya.

Kehidupan masyarakat semakin keras dan perjuangan untuk mendapatkan hak-hak sipil terus dijanjikan, nyatakan sampai dengan rencana pemilihan Presiden Republik Indonesia ke 7 nantinya pada Oktober 2014 rakyat belum menikmati kehidupan bernegara secara merata sebagaimana di harapkan.

Belum lagi pelayanan dasar pemerintah mulai dari kesehatan, pendidikan, informasi dan lain sebagainya. Masih terlalu mahal hidup dalam negara yang kaya dan besar seperti Indonesia ini. Tapi perjuangan masih terus berjalan sampai pada tujuan yang lebih besar bangsa yang kuat dan menjadi pelindung rakyatnya secara sempurna..mn.

Tidak ada komentar: