Rabu, 09 Oktober 2013

Baru Perang Melawan Korupsi



DR. Muhammad Nasir, M.Si
Reformasi  Indonesia telah berjalan lebih dari 10 tahun, namun perubahan yang signifikan yang diharapkan anak bangsa belum juga nyata. Hal mendasar yang diinginkan dalam budaya yang kental dengan tatakrama adalah memerangi korupsi untuk perbaikan hidup anak bangsa.
Dasar yang kuat yang ingin kita bangun dalam berbangsa dan bernegara adalah perubahan mendasar yang tertera dalam pembukaan UUD 1945 yaitu terbentuknya masyarakat yang adil dan sejahtera. Kata tersebut telah tergiang ditelinga anak-anak pada sekolah dasar yang dibacakan setiap Senin pada upaara kenaikan bendera Merah Putih pada tiap sekolah. Namun sampai anak tersebut besar dan bahkan telah meninggal dunia kata keadilan dan kesejahteraan belum terwujud di bumi pertiwi ini.
Ketika Orde Baru berkuasa alas an tersebut memang belum akan terwujud meningat sistem pemerintahan yang otoriter di jalankan oleh pemimpin Jenderal Besar H.M. Soeharto. Tak ada yang berani melawan secara terbuka kalau ingin selamat dalam kehidupan social, apalagi tambuk kekuasaan. Namun semua menyadari sikap tangan besi yang diterapkan oleh pemerintahan tersebut tak akan mampu merubah keinginan rakyat secara mendasar. Hak-hak masyarakat yang dikebiri bagaiman anak tikus mati di lumbung padi sudah biasa. Oleh karena itu masa reformasi menjadi harapan semua anak bangsa.
Saat ini…. Reformasi sistem pemerintahan dan politik Indonesia telah menjadi pencair yang beku selama puluhan tahun. Oleh karena itu harapan untuk merubah pola kehidupan dan keadilan bagi masyarakat sangat ditunggu secara kumpulatif semua masyarakat. Artinya masa tersebut telah berjalan lebih dari sepuluh tahun, lalu perubahan kesejahteraan dan keadilan akan muncul?
Pemberantasan korupsi yang menjadi agenda SBY pada kampanye pertamanya di tahun 2004 untuk memimpin Negara ini dengan memimpin langsung pemberantasan korupsi belum memperoleh hasil yang signifikan. Bahkan kecenderungan korupsi makin meningkat secara kuantitatif. Dan fase kedua kampanye agenda pemberantasan korupsi masih menjadi bagian pemenangan dirinya sebagai penguasa di negeri seribu pulau ini.
Saat ini untuk merubah pola perang melawan korupsi telah dibuka oleh India dengan sebuah situs media yang bernama "Ipaidabribe.com". Situs tersebut mengajak dan mendorong orang untuk bercerita pengalaman terkait kasus suap, pungli dan semua bentuk korupsi dan turunannya dan bertujuan untuk menguak aksi korupsi kepada masyarakat, terutama yang dilakukan para aparatur pemerintah dalam pelayanan public.
Silahkan masyarakat bercerita sesuai dengan pengalamanya tentang kegiatan korupsi yang dilakukan oleh semua jenis pelayanan public, dengan gaya dan pengalaman yang dialami secara nyata. Kalau perlu tunjukan dokumen pendukung lainya seperti nama, status, pangkat, atau berbagai kegiatan yang menjadi bagian dalam proses korupsi tersebut.
Dengan situs tersebut orang yang merasa dirugikan dalam pelayanan public tersebut harus menyampaikan data pungli atau bentuk korupsinya dengan jelas, agar tidak menjadi fitnah. Oleh karena itu dengan kondisi terbuka diharapkan masyarakat berkontribusi dalam memerangi korupsi tersebut hingga terwujud kesejahteraan dan keadilan dalam masyarakat.
Ini pola baru dalam pemberantasanya. Kalau ICW mengungkapkan data dalam bentuk besar, mudah-mudahan cara tersebut mampu menghilangkan kegiatan korupsi yang dilakukan berjamaah dalam skala kecil.

Ekspose saja data yang orang miliki dan dirugikan dalam pelayanan public secara benar dan nyata, agar masyarakat merasa memiliki dan kepedulian dalam pemberantasan korupsi di negeri seribu pulau ini. SmOgA.

Tidak ada komentar: