DR. Muhammad Nasir, M.Si |
Reformasi Indonesia telah berjalan lebih dari 10 tahun,
namun perubahan yang signifikan yang diharapkan anak bangsa belum juga nyata.
Hal mendasar yang diinginkan dalam budaya yang kental dengan tatakrama adalah
memerangi korupsi untuk perbaikan hidup anak bangsa.
Dasar yang
kuat yang ingin kita bangun dalam berbangsa dan bernegara adalah perubahan
mendasar yang tertera dalam pembukaan UUD 1945 yaitu terbentuknya masyarakat
yang adil dan sejahtera. Kata tersebut telah tergiang ditelinga anak-anak pada
sekolah dasar yang dibacakan setiap Senin pada upaara kenaikan bendera Merah
Putih pada tiap sekolah. Namun sampai anak tersebut besar dan bahkan telah
meninggal dunia kata keadilan dan kesejahteraan belum terwujud di bumi pertiwi
ini.
Ketika Orde
Baru berkuasa alas an tersebut memang belum akan terwujud meningat sistem
pemerintahan yang otoriter di jalankan oleh pemimpin Jenderal Besar H.M.
Soeharto. Tak ada yang berani melawan secara terbuka kalau ingin selamat dalam
kehidupan social, apalagi tambuk kekuasaan. Namun semua menyadari sikap tangan
besi yang diterapkan oleh pemerintahan tersebut tak akan mampu merubah
keinginan rakyat secara mendasar. Hak-hak masyarakat yang dikebiri bagaiman
anak tikus mati di lumbung padi sudah biasa. Oleh karena itu masa reformasi
menjadi harapan semua anak bangsa.
Saat ini….
Reformasi sistem pemerintahan dan politik Indonesia telah menjadi pencair yang
beku selama puluhan tahun. Oleh karena itu harapan untuk merubah pola kehidupan
dan keadilan bagi masyarakat sangat ditunggu secara kumpulatif semua
masyarakat. Artinya masa tersebut telah berjalan lebih dari sepuluh tahun, lalu
perubahan kesejahteraan dan keadilan akan muncul?
Pemberantasan
korupsi yang menjadi agenda SBY pada kampanye pertamanya di tahun 2004 untuk
memimpin Negara ini dengan memimpin langsung pemberantasan korupsi belum
memperoleh hasil yang signifikan. Bahkan kecenderungan korupsi makin meningkat
secara kuantitatif. Dan fase kedua kampanye agenda pemberantasan korupsi masih
menjadi bagian pemenangan dirinya sebagai penguasa di negeri seribu pulau ini.
Saat ini
untuk merubah pola perang melawan korupsi telah dibuka oleh India dengan sebuah
situs media yang bernama "Ipaidabribe.com". Situs tersebut mengajak
dan mendorong orang untuk bercerita pengalaman terkait kasus
suap, pungli dan semua bentuk korupsi dan turunannya dan bertujuan untuk
menguak aksi korupsi kepada masyarakat, terutama yang dilakukan para aparatur
pemerintah dalam pelayanan public.
Silahkan masyarakat bercerita sesuai dengan pengalamanya
tentang kegiatan korupsi yang dilakukan oleh semua jenis pelayanan public,
dengan gaya dan pengalaman yang dialami secara nyata. Kalau perlu tunjukan
dokumen pendukung lainya seperti nama, status, pangkat, atau berbagai kegiatan
yang menjadi bagian dalam proses korupsi tersebut.
Dengan situs
tersebut orang yang merasa dirugikan dalam pelayanan public tersebut harus
menyampaikan data pungli atau bentuk korupsinya dengan jelas, agar tidak
menjadi fitnah. Oleh karena itu dengan kondisi terbuka diharapkan masyarakat
berkontribusi dalam memerangi korupsi tersebut hingga terwujud kesejahteraan
dan keadilan dalam masyarakat.
Ini pola
baru dalam pemberantasanya. Kalau ICW mengungkapkan data dalam bentuk besar,
mudah-mudahan cara tersebut mampu menghilangkan kegiatan korupsi yang dilakukan
berjamaah dalam skala kecil.
Ekspose saja
data yang orang miliki dan dirugikan dalam pelayanan public secara benar dan
nyata, agar masyarakat merasa memiliki dan kepedulian dalam pemberantasan
korupsi di negeri seribu pulau ini. SmOgA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar